Permintaan terhadap produk seafood beku (frozen seafood) mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Di tengah meningkatnya kesadaran akan makanan bergizi dan praktis, produk laut beku menjadi pilihan utama konsumen global, terutama di kawasan Amerika, Asia Timur, dan Eropa.
Bagi pelaku usaha perikanan di Indonesia, ini adalah peluang emas. Artikel ini akan membahas bagaimana Anda bisa memanfaatkan tren ini dan mengembangkan bisnis seafood beku untuk ekspor dengan langkah yang tepat.
Produk laut segar memang tetap populer, tetapi seafood beku menawarkan keunggulan logistik dan daya simpan yang jauh lebih panjang. Inilah alasan utama mengapa pasar global begitu terbuka untuk produk beku:
Read More: Ekspor Seafood Indonesia: Peluang, Tantangan, dan Cara Memulai
Daya tahan lebih lama tanpa kehilangan nutrisi
Praktis untuk restoran, supermarket, dan food service
Cocok untuk ekspor jarak jauh, dengan cold chain yang stabil
Menurut FAO, lebih dari 50% perdagangan seafood dunia saat ini adalah dalam bentuk beku, baik fillet, whole fish, maupun produk olahan.
Beberapa komoditas beku dari Indonesia yang paling banyak diekspor:
? Tuna & Cakalang Beku
Produk: Loin beku, steak, saku
Negara tujuan: Jepang, AS, Uni Eropa
? Udang Beku
Jenis: Vaname dan Windu
Bentuk: Ebi frozen, headless shell-on, peeled deveined
? Cumi & Gurita Beku
Produk: Whole frozen, cut ring
Pasar: Korea, China, Spanyol
? Ikan Utuh Beku (Whole Round)
Jenis: Kerapu, kakap, bandeng
Target: Pasar Timur Tengah & Asia Selatan
Untuk bersaing di pasar ekspor seafood beku, Anda harus mengandalkan teknologi dan sistem yang menjaga kualitas produk:
✅ Cold Storage (-18°C atau lebih rendah)
Diperlukan untuk menjaga kesegaran dan tekstur produk selama masa penyimpanan.
✅ IQF (Individual Quick Freezing)
Membekukan produk satu per satu agar tidak menggumpal dan lebih higienis.
✅ Kemasan Vakum dan Nitrogen Flush
Melindungi dari oksidasi dan memperpanjang masa simpan.
✅ Sertifikasi HACCP dan GMP
Wajib untuk diterima di pasar internasional.
Identifikasi pasar potensial
Gunakan data dari ITC Trade Map atau pameran internasional untuk menentukan produk unggulan per negara.
Bangun kemitraan dengan nelayan atau farm
Pastikan rantai pasok Anda konsisten dan bersertifikat.
Gunakan jasa logistik reefer container
Pilih ekspedisi dengan pengalaman mengelola ekspor seafood beku, seperti Maersk, MSC, atau DHL Global Forwarding.
Optimalkan pemasaran digital
Tampilkan katalog produk di platform B2B seperti Tradekey, Alibaba, dan Global Seafood Marketplace.
Siapkan semua dokumen dan izin ekspor
Termasuk PEB, COO, HACCP, dan persyaratan khusus negara tujuan (FDA, MSC, Halal, dll).
Bisnis seafood beku tidak hanya menjanjikan dari sisi nilai ekspor, tetapi juga lebih stabil dalam rantai pasok jangka panjang. Dengan investasi pada teknologi pendingin dan kemasan, serta pemahaman pasar global, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama dalam industri seafood beku dunia.
PT. Cari Untung Andalan Nasional - Copyright . All rights reserved.