Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi kelautan luar biasa. Tidak heran jika produk seafood menjadi salah satu komoditas ekspor andalan yang menyumbang miliaran dolar setiap tahunnya. Mulai dari udang, tuna, lobster, hingga cumi-cumi, permintaan global terhadap seafood Indonesia terus meningkat.
Namun, untuk bisa bersaing di pasar internasional, pelaku usaha harus memahami seluk-beluk ekspor, mulai dari dokumen legal, standar mutu, hingga strategi pemasaran. Artikel ini akan membahas peluang pasar, tantangan yang dihadapi, serta panduan praktis bagi Anda yang ingin memulai ekspor seafood dari Indonesia.
Pada tahun 2023, nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai sekitar USD 5,2 miliar, membuktikan bahwa sektor ini terus tumbuh meski di tengah tantangan global. Permintaan tertinggi berasal dari negara-negara seperti:
Read More: Ekspor Seafood Indonesia: Peluang, Tantangan, dan Cara Memulai
Amerika Serikat: Udang dan tuna
Jepang: Ikan segar dan olahan
China: Lobster dan cumi
Uni Eropa: Produk laut berkelanjutan
Timur Tengah: Seafood beku dan halal
Faktor utama pendorong pertumbuhan ini antara lain:
Reputasi Indonesia dalam kualitas seafood
Meningkatnya permintaan global untuk makanan sehat dan berkelanjutan
Perbaikan sistem logistik dan fasilitas pelabuhan ekspor
Berikut adalah produk-produk laut Indonesia yang paling diminati di pasar ekspor:
? Udang
Jenis: Vaname, Windu
Pasar: AS, Jepang, Uni Eropa
Catatan: Komoditas dengan nilai ekspor tertinggi di sektor perikanan
? Tuna & Cakalang
Jenis olahan: Fillet, steak, kaleng
Pasar: Jepang, Spanyol, AS
? Lobster
Jenis: Mutiara, Pasir
Pasar: China, Singapura
Perlu: Izin budidaya resmi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
? Cumi & Gurita
Permintaan tinggi dari: Korea Selatan, China, Italia
Untuk dapat mengekspor seafood, pelaku usaha harus melengkapi sejumlah dokumen dan sertifikat yang disyaratkan oleh negara tujuan dan otoritas dalam negeri:
Sertifikasi produk:
HACCP: Sistem jaminan keamanan pangan
Sertifikat Halal: Untuk negara-negara muslim
BPOM: Untuk produk olahan
Phytosanitary Certificate: Menjamin bebas penyakit
Dokumen ekspor:
PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
COO (Certificate of Origin)
Bill of Lading
Persyaratan negara tujuan:
FDA (AS)
MSC Certification (Uni Eropa)
China Customs Registration
Meskipun potensinya besar, ekspor seafood memiliki beberapa kendala umum:
Tantangan | Solusi |
---|---|
Kualitas produk turun saat pengiriman | Gunakan rantai dingin (cold chain) dan pengemasan vakum |
Biaya logistik tinggi | Kerjasama dengan mitra logistik khusus reefer container |
Perizinan rumit dan berlapis | Gunakan jasa ekspor profesional atau customs broker |
Bagi pelaku usaha yang ingin terjun ke pasar ekspor, berikut beberapa langkah strategis:
✅ Pilih supplier yang bersertifikat
Pastikan pemasok Anda memiliki HACCP dan izin dari KKP.
✅ Bangun fasilitas cold storage
Suhu standar untuk frozen seafood adalah -18°C atau lebih rendah.
✅ Riset pasar dan buyer terlebih dahulu
Ikut serta dalam pameran seperti Seafood Expo Global atau gunakan platform seperti Alibaba dan Tradewheel.
✅ Gunakan digital marketing secara aktif
Promosikan bisnis Anda melalui LinkedIn, direktori B2B, dan website sendiri.
Dengan sumber daya laut yang luar biasa, Indonesia punya potensi besar untuk menjadi pemimpin pasar seafood dunia. Namun, kesuksesan di industri ini membutuhkan persiapan, pengetahuan regulasi, serta kerja sama dengan mitra logistik dan supplier terpercaya.
Ingin mulai mengekspor seafood? Rencanakan langkah Anda dari sekarang dan manfaatkan peluang pasar global yang terbuka lebar.
PT. Cari Untung Andalan Nasional - Copyright . All rights reserved.